Wednesday, September 2, 2009

(OOC: Timeline: Dari Toko Jubah Madam Malkin)

Sip. Satu toko lagi telah selesai disatroni Amanda. Kini di sakunya terselip tongkat sihirnya, dan tangan kanannya menjinjing satu set jubah dan pakaian Hogwarts. Dan akan segera bertambah lagi pastinya. Semoga ia kuat membawa semuanya, Amanda tidak ingin merepotkan Nathaniel. Amanda melangkah kemana kedua kakinya membawa ia pergi. Kira-kira apa lagi ya sekarang? Untuk kesekian kalinya Amanda mengambil gulungan perkamen di salah satu sakunya, kemudian meneliti daftar barang yang masih harus ia beli. Tongkat, sudah. Jubah juga sudah. Sekarang tinggal... buku, kuali, ah, masih banyak. Amanda mengangkat tangan ke atas kening untuk menghindari silaunya matahari, mengedarkan pandangan kepada toko-toko di sekelilingnya. Plang nama sebuah toko menarik perhatiannya. "Toko Buku Flourish & Blotts". Yeah. Toko buku. Tempat favorit Amanda sepanjang masa. Semangatnya kembali menggebu-gebu. Dengan pasti ia mengarahkan kaki ke sana.

Amanda membuka pintu dan menyeret Nathaniel masuk. Here we go. Selama tinggal bersama pamannya, Amanda telah mengunjungi seluruh toko buku sihir di Inggris, membeli banyak sekali buku di setiap toko. Paman Amethyst memiliki perpustakaan pribadi raksasa di rumah, tempat Amanda menghabiskan waktu senggangnya, berkutat dengan buku-buku berdebu di antara rak-rak hitam yang menjulang sampai ke langit-langit. Amanda tidak akan pernah puas jika belum membaca semua buku yang ada di sana. Sayangnya, Paman Amethyst membatasi bahan bacaan Amanda, memberikannya rak hitam tersendiri, dan melarangnya menyentuh beberapa rak. Belum saatnya, ujar pamannya. Amanda tidak protes. Ia bertekad untuk menyelesaikan seluruh buku di rak milìknya, baru setelah itu membaca buku yang terdapat di rak terlarang. Ketika ia masih kecil pun, saat kedua orangtuanya masih ada, budaya membaca telah diterapkan dengan sungguh-sungguh di rumahnya. Keluarga besar Amanda memang amat menjunjung tinggi ilmu pengetahuan, terutama secara otodidak.

Amanda mengitari ruangan tersebut, terkagum-kagum dengan bermacam-macam buku yang ada disitu, yang belum pernah ia baca. Mau tak mau ia merasa sedih karena harus berpisah dengan buku-buku kesayangannya selama ia bersekolah di Hogwarts. Mudah-mudahan ia punya banyak kesempatan untuk pergi ke perpustakaan nantinya. Setelah puas melihat-lihat, Amanda berjalan ke counter. "Permisi, saya ingin membeli 1 paket buku untuk tahun pertama atas nama Amanda Steinhart."

Labels: ,


7:03 PM