Wednesday, September 2, 2009

(OOC: Timeline : Dari Toko Kuali dan Ramuan)

Fiuh. Akhirnya semua beres! Sekali lagi Amanda membuka daftar barang, mencermati kalau-kalau ada yang tertinggal. Tongkat, ada. Buku, sudah. Jubah, oke. Kuali dan bahan-bahan ramuan, sip. Amanda menghela nafas lega. Sekarang tinggal pergi mencari burung hantu. Dengar-dengar sih, seekor burung hantu merupakan salah satu hewan krusial untuk para siswa Hogwarts. Benar atau tidaknya Amanda tidak tahu pasti. Yah, tidak ada salahnya kan? Bisa menjadi sahabat serta pengantar surat jika ia rindu pada Nathaniel dan Paman Amethyst nanti.

Dari sudut matanya, Amanda melihat Nathaniel berjalan di sampingnya, sedikit gontai karena membawa buku-buku Amanda, beberapa memiliki tebal lebih dari 10 senti. Amanda merasa bersalah. Seharusnya ia tidak perlu mengajak Nathaniel, hanya membuat sepupunya lelah saja. Amanda menggigit bibir. Tapi sepupunya itu memaksa untuk membantunya, dan berkata ia akan kecewa jika Amanda menolak bantuannya. Dilema memang, di satu sisi Amanda tidak senang merepotkan orang lain, di sisi lain ia tidak akan mungkin membawa seluruh barang-barang ini sendirian. Amanda tak dapat membayangkan jika Nathaniel tidak ada. Beruntungnya ia memiliki saudara sebaik Nat. Tak beberapa lama setelah keluar dari Toko Kuali dan Ramuan, Toko Hewan Sihir menjulang di hadapan Amanda. Melalui kaca toko, Amanda dapat melihat berbagai macam hewan yang luar biasa unik. Mereka berdua pun bergegas masuk.

Toko itu amat sangat bising. Suara para pelanggan yang ingin dilayani bercampur baur dengan suara pekikan burung hantu, cicitan tikus dan eongan kucing. Amanda melihat ke sana kemari dengan takjub. Sejak hari pertama ia tinggal di rumah pamannya hingga kini, Paman Amethyst hanya memiliki seekor burung hantu hitam bernama Roscoe. Mungkin ia harus membelikan Nat burung hantu juga. Amanda melangkah menuju sangkar-sangkar burung hantu yang disusun berderet, mengamati satu persatu. Lima menit berlalu, Amanda memutuskan untuk membeli seekor burung hantu elang berwarna abu-abu kehitaman yang bertengger dengan penuh wibawa di dalam sangkar di sudut ruangan. Keren. Amanda menawarkan seekor burung hantu elang juga kepada Nathaniel, tetapi sepupunya itu menolak. Roscoe sudah cukup, katanya. Ya sudah. Amanda menghampiri counter. "Permisi, saya ingin membeli burung hantu elang itu," Amanda menunjuk ke sudut ruangan, "Beserta sangkar dan makanannya, please. Terima kasih banyak."

Labels: ,


10:17 PM