Wednesday, September 2, 2009

Ternyata anak laki-laki itu bernama Jonathan Larson Baned. Dan ia bersedia untuk ditraktir, tentu saja. "Panggil Amanda saja. Um, bagaimana seharusnya aku memanggilmu?" tanya Amanda. Ia tersenyum. Senangnya punya teman baru.

Sementara itu, kericuhan di sekeliling Amanda masih berlangsung. Akhirnya, sebuah gelas berisi air bening disodorkan oleh seseorang, lebih tua daripada Amanda sepertinya, untuk menyelamatkan ikan dalam plastik bocor. Beruntungnya ikan itu, tidak tenggelam dalam alkohol. Hei, jangan kira Amanda tidak memperhatikan apa yang terjadi. Walaupun acuh tak acuh, telinganya tetap terbuka lebar. Amanda berharap semua orang dalam kerumunan ini mau menjadi temannya. Will they?

Amanda menengadahkan kepala ketika anak perempuan yang datang dan bertanya apa yang terjadi memperkenalkan dirinya. "Hei, aku Carla Guinliugi. Duh, bisa kasih tau tidak disinì ada makanan apa saja?" Amanda tersenyum dan mengulurkan tangan.

"Hai, Carla. Aku Amanda Steinhart. Senang berkenalan denganmu. Err, ngomong-ngomong soal makanan, kau bisa melihat daftarnya disana. " Amanda menunjuk ke arah bar, kemudian menyipitkan mata mencoba membaca menu dari kejauhan. Setelah berusaha sampai matanya sakit, Amanda menyebutkan harga-harga makanan yang menurutnya enak. Bacon dengan telur 9 sickle 20 knuts, Pai ayam 14 sickle 25 knuts, Waffle spesial 13 sickle. Kemudian, Amanda bertanya kepada Baned dan Carla apa yang ingin mereka pesan. Hm, sepertinya Baconnya enak.

Amanda memandang gelas Butterbeer di hadapannya. Isinya tinggal setengah. Tidak apa-apalah, tidak usah beli lagi. Oh iya, Nathaniel. Amanda melongokkan kepala. Nathaniel masih berdiri di dekat bar. Ck, ck, pelayanan tempat ini buruk sekali. Kemudian, Amanda menolehkan kepala kembali ke arah kerumunan di depannya. Ia berdeham, lalu berseru lantang, "Um... Halo semua. Ada yang mau ikut makan?"

Labels: ,


6:51 PM