Saturday, August 29, 2009

4-4-2-#2

Ini-- Ah, mana sih Nat? Amanda mengedarkan pandang ke seantero Aula Besar, mencari wajah sepupunya. Tidak ada, yeah, seperti dugaannya. Semenjak tiba di Hogwarts, anak itu amat sulit ditemui, seakan melupakan Amanda. Gadis itu menghela napas, kemudian menatap tabloid Weekly Football di hadapannya dengan heran. Sepertinya pamannya salah kirim deh. Seharusnya majalah ini ditujukan untuk Nat--well, anak itu langganan kalau tidak salah. Ia menatap sampul depan majalah--menampilkan skuad tim nasional Jerman Barat--dengan antusias, kemudian membuka halaman demi halaman, mencari tahu apakah ada yang menarik. Oke, Piala Eropa, Piala Eropa dan Piala Eropa. Wajar sih, mengingat event besar tersebut akan diselenggarakan sebentar lagi, di pertengahan tahun 1980 di Italia. Semoga ia bisa menonton pertandingan final. Amin.

Ya sudahlah. Lebih baik sekarang ia mencari Nat, firasatnya mengatakan anak lelaki itu telah lama menunggu sang edisi terbaru. Amanda membelai burung hantu pamannya, Perseus, membiarkannya minum dari gelas miliknya sebelum burung itu pergi. Fine, saatnya berkeliling Hogwarts mencari sepupunya tersayang. Amanda menghabiskan sarapannya--jika bisa disebut sarapan, sekarang sudah pukul sepuluh--dengan cepat, bangkit, dan melangkah santai menuju pintu Aula Besar.

Halaman
Bagus sekali. Capek. Nat tidak ada dimana-mana. Di perpustakaan--tentu saja tidak ada, Amanda kurang kerjaan mencoba mencari kesana, di ruang rekreasi atau di kamar juga tidak ada--kata seorang junior kelas satu. Ia dengan bodohnya menyusuri tiap lantai dan juga jembatan sampai kakinya pegal, dan hasilnya nihil. Ah, masa bodoh kalau begitu. Majalah ini untuknya saja.

Halaman tampak lengang. Amanda berjalan perlahan sambil mendekap majalah di dada, mengamati aktivitas para siswa Hogwarts. Sedang tidak berminat untuk beraktivitas sih. Ia hanya ingin istirahat di bawah sebuah pohon jika mungkin, menuntaskan membaca tabloid dalam dekapannya tersebut. Kedua kakinya melangkah ke bagian jauh halaman, mencari tempat yang enak. Ah. Kan. Ck. Itu dia Nat. Mengapa tidak dari pertama saja ia mencari di halaman? Payah kau, Amanda. Sepupunya itu sedang ber-juggling ria, dengan dua anak lelaki berparas asia di dekatnya, serta 4 orang lain yang tengah berbincang tak jauh dari mereka bertiga. Tunggu. Sepertinya ia kenal...

Larry, Sylar, senior Carrera, dan Prefek McAfferty. Wow.

"Well, aku turun dari pohon di atas sana--karena telingaku menangkap beberapa suara yang mengatakan bahwa Jonathan dan Lazarus akan bermain Soccer bersama mereka." Eh? Amanda tertegun ketika mendengar ucapan sang prefek, terlebih lagi saat seniornya itu menunjuk ke arah Nat dan kedua temannya, mengindikasikan kata 'mereka' yang ia ucapkan. Oh my--serius? Larry dan Lazarus akan bermain sepak bola bersama Nat? Well, alamat bakal terjadi Perang Dunia ke-3. Prefek McAfferty mengatakan bahwa ia akan menemani senior Carrera menonton. Menonton. Menonton? Tidak, Amanda tidak mau menonton. Ia mau ikut main.

Gadis itu menghampiri mereka berempat, mengangguk kepada kedua seniornya, menatap Lazarus dengan sedikit salah tingkah--ya Tuhan, yang benar saja Amanda--kemudian nyengir kepada Larry, mengacak rambut sahabatnya. "Kau akan bermain sepak bola, eh? Great, Larry. Aku juga," ujarnya, mengedipkan sebelah mata, lalu mulai berjalan menjauh, kini menghampiri Nat. Amanda menepuk kepala sepupunya dengan majalah, berkacak pinggang, kemudian berkata, "Nat, kemana saja sih kau? Ini. Majalahmu. By the way, main bola? Aku ikut."

(OOC : Tenang, Amanda ga beneran ikut kok =9 FYI, setau gue, di Inggris itu sepak bola disebut 'football'. Soccer itu istilah di Amerika, sengaja supaya g ketuker dengan 'football America'. But, it's okay sih. CMIIW :3)

Labels: ,


4:16 PM