Astronomi - Kelas 2-#2Luar biasa. Sungguh. Amanda mendongak ke langit-langit ruangan, silih berganti memandang dua sisi timeline yang berbeda dengan segenap rasa kagum. Bagaimana cara menciptakan siang dan malam dalam waktu dan tempat yang bersamaan seperti itu? Kini ia duduk di atas kursi biasa di hadapan sebuah meja biasa, namun disirami cahaya matahari yang--entah hanya perasaannya saja atau memang diciptakan seperti itu--terasa sejuk di tubuh, tak menyengat seperti mentari musim panas, kontras dengan langit sesungguhnya yang tampak kelam dari jendela kelas.
Ia menjulurkan tangannya ke seberang, menembus batas antara dua dunia, hatinya menuntut untuk turut merasakan sang malam buatan. Err... Tak ada yang berbeda. Mungkin Profesor Sinistra memang hanya mengatur agar ruang kelas terlihat memiliki dua jenjang waktu yang berbeda. Just it, tanpa disertai perangkat yang melengkapi malam dan siang, seperti suhu, angin, dan lain-lain dan lain-lain.
Entah mengapa Amanda merasa seperti orang bodoh. Dasar pikiran tak bermutu.
Gadis cilik tersebut menelengkan kepala ke samping, menatap partner kerjanya. Conrad. Hingga saat ini pemuda itu belum mengucapkan sepatah kata pun padanya, baik persetujuan atas pilihan materi yang Amanda ajukan maupun sanggahan--seandainya Conrad tak setuju. Amanda menyelipkan rambut di belakang telinga, berdeham samar. Bingung. Mungkin ada baiknya jika ia berinisiatif menuliskan hal-hal yang ia ketahui mengenai Kalender Iran di atas perkamen. So, ia merogoh tas birunya, mengeluarkan selembar perkamen, sebuah pena bulu dan botol tinta, mempersiapkan segalanya--well, membuka tutup botol, meluruskan perkamen, mencelupkan pena bulu ke dalam tinta--dan mulai menulis tanpa membuang waktu, terlebih setelah ia menyadari bahwa waktu yang tersisa untuk berdiskusi tak banyak.
Kalender Solar
by Amanda Steinhart dan Yukisa Conrad
Kalender Solar adalah kalender yang didasarkan dari musim & pergerakan matahari. Berikut akan kami jelaskan secara singkat mengenai salah satu contoh Kalender Solar, yaitu : Kalender Iran.
Kalender Iran adalah Kalender Hijriah Solar (kalender Hijriah dengan perhitungan matahari). Selain berlaku di Iran, kalender ini juga dipakai di Afghanistan dan Tajikistan sebagai sesama rumpun bangsa Persia.
Kalender Iran diciptakan Raja Cyrus tahun 530 SM, dan dibuat lebih akurat pada awal abad ke-12 oleh ahli matematika dan astronomi yang juga sastrawan, Umar Khayyam (1050-1122). Tahun baru (Nawruz) selalu jatuh pada awal musim semi. Nama-nama bulan adalah
Farwardin, Ordibehest, Khordad, Tir, Mordad, Shahriwar, Mehr, Aban, Azar, Dey, Bahman, Esfand. Enam bulan pertama 31 hari dan 5 bulan berikutnya 30 hari. Bulan terakhir, Esfand, 29 hari (tahun biasa) atau 30 hari (tahun kabisat).
Dibandingkan dengan kalender solar yang lain, kalender Iran paling cocok dengan musim. Tanggal 1 Farwardin selalu 21 Maret (awal musim semi), tanggal 1 Tir selalu 22 Juni (awal musim panas), tanggal 1 Mehr selalu 23 September (awal musim gugur), dan tanggal 1 Dey selalu 22 Desember (awal musim dingin).
Done. Tak bisa dibilang memuaskan memang. Ia menoleh sekali lagi dan berujar pada anak lelaki berparas Asia di sebelahnya, "Well, Conrad, ada yang ingin kau tambahkan?"
Labels: Kelas Astronomi, Steinhart